Bismillaahirrahmaanirraahiim
Sodara.. ada istilah yang populer khususnya di kalangan agamawan atau orang beragama yaitu istilah kafir atau kufur. Dia sangat populer tetapi sebagian kita tidak memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan kekufuran.
Sodara… kata ini dari segi bahasa berarti “menutup”. Semua yang menutup adalah kafir. Al-Qur’an misalnya menggunakan kata ini untuk petani karena dia menanam benih sehingga tertutup. Orang yang kikir juga dinamai tindakannya itu kekufuran karena dia dengan kekikirannya sering kali berkata “saya tidak memiliki apa apa” menutupi apa yang dimilikinya.
Semua yang menutup adalah kafir. Tapi dalam bahasa agama, kekufuran adalah segala kegiatan yang bertentangan dengan nilai nilai agama, puncaknya adalah kekufuran kepada Allah SWT karena yang bersangkutan menutupi kebenaran, yang bersangkutan menutupi fitrahNYA, yang bersangkutan menutupi sesuatu yang amat jelas wujudnya yaitu Allah SWT. Tetapi sekali lagi kita katakan jangan beranggapan bahwa kekufuran hanya berkaitan dengan tidak mengakui wujud dan keesaan Allah SWT.
Kekufuran bermacam macam, yang jelas lawan dari kekufuran adalah keterbukaan, lawan dari kekufuran adalah kesyukuran karena itu pula seeorang yang tidak pandai bersyukur itupun dalam bahasa Al-Qur’an dinamai orang yang memiliki sifat kekufuran. Itu sebabnya dinyatakannya “La insyakartum la aziidannakum wa la inkafartum inna ‘adzaabi lasyadiid” (kalau kamu bersyukur AKU pasti menambah anugerahKU, dan kalau kamu kikir dalam arti kufur pastilah akan KUjatuhi engkau siksaku karena siksaKU amatlah pedih)
Sodara.. kekufuran bermacam macam, bisa jadi kekufuran itu lahir dari sikap keras kepala. Yang bersangkutan tahu tetapi enggan enggan percaya. Yang bersangkutan tahu tetapi enggan melaksanakannya. Durhaka dia karenanya. Yang bersangkutan tahu dan melaksanakannya ketika itu dia dinamai orang yang bersyukur.
Sodara… kekufuran menutup karena itu bukalah agar anda tidak dicap dengan seorang yang kafir. Bukalah pintu hati anda agar cahaya keimanan menyentuhnya.
Sodara… cahaya akan menyesuaikan diri dengan keadaan anda. Sesuatu tampak bening kusam memantul dan lain lain sebagainya, bukan karena cahaya tetapi karena sifat sesuatu itu.
Sodara… kalau membuka jendela hati anda, cahaya akan masuk, kegelapan akan sirna. Cahaya tidak pernah membeda bedakan kalau berbeda maka itu karena posisi anda, karena itu sekali lagi buka pintu hati agar cahaya masuk. Ketahuilah bahwa kekufuran yang bermacam macam itu kesemuanya dinamai “dzulumaat” (kegelapan).
Sodara… sumber kegelapan dan ragamnya bermacam macam. Ada kegelapan syirik (mempersekutukan Allah), ada kegelapan kebodohan, ada kegelapan yang disebabkan oleh nafsu, ada kegelapan yang disebabkan oleh setan. “Dzulumaat” istilah Al-Qur’an (aneka kegelapan) tetapi cahaya selalu berbentuk tunggal karena cahaya sumbernya hanya satu. Cahaya sumbernya hanya dari Allah SWT. Kalau matahari telah terbit, anda tidak perlu lagi menyalakan lampu. Cukup matahari menjadi penerang anda.
Demikian kalau cahaya ilahi menyentuh hati sesorang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
0 comments:
Posting Komentar