sebelum waktumu terasa terburu
sebelum lelahmu menutup mata (sebelum sakratul maut)
adakah langkahmu terisi ambisi
apakah kalbumu terasa sunyi(apakah hidupmu masih dipenuhi dengan keinginan-keinginan yg tak penting)
luangkanlah sejenak detik dalam hidupmu
berikanlah rindumu pada denting waktu
luangkanlah sejenak detik dalam sibukmu
(saat sakratul maut manusia baru menyadari betapa pentingnya waktu itu, waktu bukan hanya kesempatan untuk menumpuk harta yg tak abadi, tetapi waktu/umur adalah kesempatan bagi manusia untuk mempersiapkan dirinya pada kehidupan abadi, dalam lirik ini Letto mengajak kita sejenak meninggalkan kesibukan duniawi untuk melaksanakan kewajiban kita sebagai hamba Allah)
dan lihatlah warna kemesraan dan cinta
sebelum hidupmu terhalang nafasmu
sesudah nafsumu tak terbelenggu
indahnya membisu tandai yang berlalu
bahasa tubuhmu mengartikan rindu
luangkanlah sejenak detik dalam hidupmu
berikanlah rindumu pada denting waktu
(Letto mengajak kita untuk meluapkan kerinduan kita, dimana sudah menjadi fitrah manusia untuk merindukan yg menciptakannya, tetapi kerinduan itu terkadang dihalangi oleh rasa gensi(terutama laki-laki) dan nafsu yg tak terbelenggu)
luangkanlah sejenak detik dalam sibukmu
dan lihatlah warna kemesraan dan cinta
yang tlah semu.. yang tak semu..
(dengan meluangkan waktu untuk menghadap padanya, maka manusia akan mendapatkan kebahagian yg tak semu, sebagaiman kebahagian di dunia ini yg begitu cepat berlalu
makna by Salga Saputra
Pic: si kecil
0 comments:
Posting Komentar